Pelabuhan Umum Krueng Geukueh Lhokseumawe terletak di pantai Timur Propinsi Aceh Nanggroe Darussalam, tepatnya lokasi pelabuhan berada pada jarak ± 20 km dari Kota Lhokseumawe.
Secara administrasi kawasannya berada di Kelurahan Krueng Geukueh dan Tambon Baroh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.
Pelabuhan Umum Krueng Geukueh Aceh Utara yang masih dibawah pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang letaknya berada di pusat kota. Berdasarkan koordinat geografis, Pelabuhan ini berada pada posisi 05° 100 LU dan 97 0200 BT dengan Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) daratan seluas ± 38 Ha, DLKR perairan 10.941 Ha. Dan Daerah Lingkungan Kerja Kepentingan (DLKP) perairan seluas 9.035 Ha.
Hinterland Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara meliputi wilayah Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara. Berbagai komoditi utama yang dominan diangkut melalui Pelabuhan ini sejak tahun 1994 s.d saat ini berasal dari sektor-sektor berikut yaitu LNG, Condensate, Pupuk, Amonia, Kertas dan Betel Nuts. Dengan sektor migas sebagai sektor terbesar yang diekspor oleh PT Arun.
Lokasi Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara yang berada di antara jalur transportasi lintas Timur dan menghadap ke Selat Malaka menyebabkan pelabuhan ini berpotensi untuk melayani produksi komoditi utama di hinterlandnya di luar sektor migas.
ALUR PELAYARAN
Pelabuhan Umum Krueng Geukueh Aceh Utara di Krueng Geukeuh mempunyai luas kolam lebih kurang 900.000, m2 (90 Ha) dengan kedalaman 10 LWS. Hal ini sangat memadai untuk melayani kegiatan kapal-kapal berbobot besar yang selama ini masuk ke dermaga PT. Arun LNG, PT. Asean Fertilizer, PT. Pupuk Iskandar Muda dan PT.KKA.
WILAYAH DAN KAWASAN PELABUHAN
Pelabuhan Umum Krueng Geukueh Aceh Utara terletak di Kelurahan Krueng Geukueh dan Tambon Baroh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor.KM.2 Tahun 1998 bahwa luas daratan 38 Ha dengan status sebagai Hak Pengelolaan (HPL). Luas Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) perairan pelabuhan ini adalah 10.941 Ha, sedang luas daerah lingkungan kepentingan (DLKP) perairan Pelabuhan adalah 9.305 Ha.
Batas kegiatan Ekologi monitoring Pelabuhan Umum Krueng Geukueh Aceh Utara ditentukan berdasarkan pada kaitan berbagai proses alami dengan mempertimbangkan skala besar dan luasnya sebaran dampak, yaitu meliputi :
Batas kegiatan Ekologi monitoring Pelabuhan Umum Krueng Geukueh Aceh Utara ditentukan berdasarkan pada kaitan berbagai proses alami dengan mempertimbangkan skala besar dan luasnya sebaran dampak, yaitu meliputi :
Sebelah Utara : Selat Malaka.
Sebelah Timur : Sungai Krueng Geukueh
Sebelah Selatan : Kawasan Industri PT.
Pupuk Iskandar Muda.
Sebelah Barat : Kawasan Industri PT.
Asean Aceh Fertilizer.
Sebelah Timur : Sungai Krueng Geukueh
Sebelah Selatan : Kawasan Industri PT.
Pupuk Iskandar Muda.
Sebelah Barat : Kawasan Industri PT.
Asean Aceh Fertilizer.
KONDISI OSEANOGRAFI
- Pasang Surut
Waktu Tolok GMT + 07.00
Sifat pasut campuran, condong ke harian ganda
Tunggang air rata-rata pada pasang purnama/perbani adalah 145 cm, pada pasang mati 45 cm. Muka surutan (Zo) adalah 100 cm di bawah DT.
- Arus dan Gelombang Laut
Laut di lepas pantai Pelabuhan Umum Krueng Geukueh Aceh Utara relatif tenang dibandingkan dengan laut lainnya di daerahyang beriklim sedang. Arus laut didominasi oleh arus pasang yang mengalir sejajar pantai dari arah Timur dengan kecepatan arus maksimum dapat mencapai 0,30 m/det.
- Cuaca
Pelabuhan Umum Krueng Geukueh Aceh Utara bebas dari angin yang kuat maupun topan. Angin Muson bertiup tidak konstan dibandingkan dengan angin darat maupun angin laut, tetapi masih tetap dominan. Angin darat dan angin laut bertiup pada bulan Oktober – Mei. Curah hujan umumnya tinggi sepanjang tahun, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober – Januari mencapai 100 – 230 mm. Sedangkan musim yang relatif kering terjadi pada bulan Februari, serta antara bulan Juni – Agustus.
Post a Comment