BANTUAN PANGAN, RAKYAT LEPAS DARI RENTENIER

Jakarta (21/01/2017) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memastikan bantuan pangan dan subsidi pangan dalam program subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah (rastra) dapat meningkatkan ketahanan pangan di rumah tangga sasaran, menanggulangi kemiskinan, dan melepaskan masyarakat kurang mampu dari jeratan rentenir.
Hal tersebut disampaikan Mensos di sela-sela rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan program rastra 2017 di kantor Kemsos, Jakarta, Jumat (20/1).
Dalam rakor tersebut hadir sejumlah instasi terkait program rastra seperti Bulog, tim koordinasi rastra, dan Dinas Sosial provinsi.
"Mereka harus mendapatkan informasi komprehensif karena ada distribusi rastra yang kemudian dikonversikan ke bantuan pangan 1,4 juta," katanya.
Sementara itu sisanya sebesar 14,3 juta masih tetap dalam subsidi pangan (rastra) yang berada dalam koordinasi tim koordinasi rastra dan dalam bentuk bantuan pangan dalam koordinasi dinas sosial. Baik bantuan maupun subsidi pangan suppliernya tetap Bulog.
Saat ini konversi dari subsidi pangan ke bantuan pangan baru delapan persen dari total penerima rastra.
"Melalui rapat koordinasi awal tahun 2017 ini harapannya terkonfirmasi titik mana yang akan terima bantuan pangan dan titik mana yang tetap subsidi pangan," ucapnya.
Bantuan pangan penerima manfaat tidak perlu mengeluarkan uang untuk memperoleh kebutuhan pokok. Namun rumah tangga penerima manfaat bisa dengan kuota yang diberikan memilih beras dengan kualitas tertentu seperti premium, medium atau super. Selain itu bisa juga dengan kebutuhan pokok lainnya seperti gula, dan lainnya.
"Jadi memang bantuan pangan memiliki fleksibilitas bagi penerimanya untuk menentukan pilihan. Sedangkan dalam subsidi pangan itu bayar beras per kg 1.600," papar Mensos.
Dalam rastra rumah tangga penerima manfaat mendapat jatah 15 kilogram per bulan. Pemerintah dalam hal ini Kemsos pun menargetkan akan menambah jumlah penerima rastra bantuan pangan menjadi 10 juta. Angka ini merupakan rencana kerja pemerintah tahun 2018. Namun Kemsos menargetkan bisa dimajukan di akhir tahun 2017.
Untuk mendukung program bantuan pangan ini, dibutuhkan tambahan E-warong yang merupakan tempat penerima manfaat memilih bantuan yang diberikan. E-warong ini layaknya koperasi.
Jika ditargetkan bantuan pangan naik dari 1,4 juta menjadi 10 juta penerima manfaat, maka dibutuhkan 10.000 E-warong.
"Sekarang kita siapkan 2000 E-warong tetapi yang siap berbasis agen, rumah pangan kita ada 7.733. Kalau ingin cover 10 juta penerima manfaat maka minimal ada 10.000 E-warong," papar Mensos.
Sementara itu untuk ketersedian beras tambah Mensos, Bulog menyebutkan akhir bulan ini dipersiapkan 1,5 kali lipat dari kebutuhan yakni 2,5 juta ton rastra. Hal ini untuk memastikan pasokan mencukupi.
"Per kepala keluarga penerima manfaat dapat 15 kg rastra. Tapi kalau bantuan pangan ada fleksibilitas, selagi yang di top up pemerintah itu masih ada, kalau dia butuh, uangnya habis dia boleh pinjam karena E-warong ini kan koperasi," ungkap Mensos.

Sumber : beritasatu.com
Share this video :

Post a Comment

 
Support : | |
Copyright © 2005. RADIO SBS ACEH UTARA FM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Template
Proudly powered by